Senin, 11 Januari 2010

SUPERVISI PENDIDIKAN

MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN MELALUI SUPERVISI PENDIDIKAN

MATA KULIAH

SUPERVISI PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : SUBAIDI

NPM : 0840571

PRODI : PAI

SEMESTER : III (TIGA)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(STAIN) JURAI SIWO METRO

2009





KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT, baik nikmat iman, islam, dan sehat, sehingga kita dapat menjalankan aktifitas kita sehari-hari. Tidak lupa shalawat dan salam selalu terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang mendapatkan syafa’atnya di akhir zaman.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dra. Ida Umami, M.Pd., selaku Dosen Pengampu mata kuliah Supervisi Pendidikan, yang telah memberikan bimbingannya kepada kami. Tidak lupa rasa terimakasih saya haturkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah semangat dalam menuntut ilmu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas ini..

Kami berharap semoga makala ini dapat bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan bagi pembaca dan saya khususnya. Penulis hanyalah manusia biasa yang mempunyai kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Metro, November 2009

Penulis




DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

KATA PENGANTAR................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................... 2

A. Pengertian Supervisi Pendidikan............................................... 2

B. Tujuan Supervisi Pendidikan..................................................... 3

C. Fungsi Supervisi Pendidikan .................................................... 3

D. Peranan Supervisor Pendidikan................................................ 4

E. Tugas-Tugas Supervisor / Pengawas......................................... 5

F. Wewenang dan Tanggung Jawab Supervisor............................. 7

G. Ciri-Ciri Supervisor yang Baik.................................................. 8

BAB III KESIMPULAN .......................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA



BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah pelaku utama dalam dunia pendidikan. Semua unsur-unsur pendidikan, manusialah yang menjalannya. Akan tetapi, tiada manusia di dunia ini yang sempurna. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan pendidikan yang sebenarnya, tentu saja haruslah ada pihak yang mengawasi pelaksanaan pendidikan tersebut. Jika pendidikan tersebut tidak diawasi, banyak personal-personal yang menyalah gunakan wewenang dan kewajibannya. Karena tidak bisa diungkiri pada dasarnya manusia memiliki rasa kurang cukup atas apa yang telah didapatkannya. Manusia selalu ingin mendapatkan lebih baik lagi dari pada apa yang ia dapatkan. Apabila keinginan ini tidak terkontrol maka timbullah tindakan-tindakan yang tercela, seperti korupsi baik waktu maupun material.

Selain unsur manusia yang serba kekurangan, pendidikan juga harus mengikuti perkembangan zaman. Dimana perkembangan zaman sekarangan ini mengalami perkembangan yang sangat cepat. Semua hal yang tadinya mustahil kini tidak mustahil lagi. Dalam hal ini, pendidikan juga harus mengikuti perkembangan zaman. Baik materi yang disampaikan maupun strategi-strategi bahkan metode-metode yang digunakan oleh para pendidik harus sesuai dengan perkembangan zaman sekarang ini.

Agar para guru dapat memberikan materi dan metode yang sesuai dengan perkembangan zaman, maka ia harus sering diberikan arahan-arahan yang baik dan latihan-latihan.

Dari masalah-masalah diatas, timbullah pertanyaan dalam pemikiran penulis diantaranya: Lantas siapakah yang berhak memberikan pengawasan pendidikan tersebut? Siapakah yang diberi kewajiban dan wewenang untuk memberikan bimbingan dan pelatihan kepada guru-guru sehingga guru dapat memberikan pengajaran yang sesuai dengan perkembangan zaman? Penulis akan membahas masalah ini pada bab berikutnya.

1


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Supervisi Pendidikan

Dalam Dictionary of Education Good Carter memberikan pengertian bahwa supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas-petugas lainnya dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulusi, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru serta merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajran dan metode serta evaluasi pengajaran.

Menurut Boardman Et Al, yang dikutip oleh Prof. Drs. Piet A. Sahertian, mengungkapkan bahwa supervisi pendidikan adalah suatu usaha menstimulasi, mengkoordinasi dan membimbing secara kontinu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran. Dengan demikian mereka dapat menstimulasi dan membimbing pertumbuhan tiap murid secara kontinu serta mampu dan lebih cakap berpartisipasi dalam masyarakat demokrasi modern.[1]

Menurut Mc Nerney yang dikutip oleh Prof. Drs. Piet A. Sahertian, mengungkapkan bahwa supervisi itu sebagai suatu prosedur memberi arah serta mengadakan penilaian secara kritis terhadap proses pengajaran.

Dari berberapa pengertian diatas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa supervisi pendidikan itu adalah Suatu kegiatan pengawasan terhadap semua unsur-unsur pendidikan yang tujuan utamanya mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga tercapainya tujuan pendidikan.

2


B. Tujuan Supervisi Pendidikan

Tujuan supervisi adalah memberikan layanan dan bantuan untuk mengembangan situasi belajar-mengajar yang dilakukan guru di kelas[2].

Menurut Olive yang dikutip oleh oleh Prof. Drs. Piet A. Sahertian, dalam bukunya Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia, mengemukakan bahwa tujuan supervisi pendidikan yaitu

1. Mengembangkan kurikulum yang sedang dilaksanakan di sekolah.

2. Meningkatkan proses belajar-mengajar di sekolah.

3. Mengembangkan seluruh staf di sekolah.

Dengan demikian jelas bahwa tujuan supervisi ialah memberikan layanan dan bantuan untuk meningkatkan kualitas mengajar guru di kelas yang pada gilirannya untuk meningkatkan kualitas belajar siswa.

C. Fungsi Supervisi Pendidikan

Fungsi utama supervisi modern yang dikemukakan oleh Drs. Piet A. Sahertian ialah menilai dan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajara peserta didik[3].

Menurut Swearingen dalam bukunya Supervision of Instruction – Foundation and Dimension (1961). Ia mengemukakan 8 fungsi supervisi yaitu:

1. Mengkoordinasi semua usaha sekolah.

2. Memperbaiki kepemimpinan sekolah.

3. Memperluas pengalaman guru-guru.

4. Menstimulasi usaha-usaha yang kreaktif.

5. Memberi fasilitas dan penilaian yang terus menerus.

6. Menganalisis situasi belajar-mengajar.

7.

3

Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada setiap anggota staf.

8. Memberi wawasan yang lebih luas dan terintegrasi dalam merumuskan tujuan-tujuan pendidikan dan meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru.

D. Peranan Supervisor Pendidikan

Menurut Olive yang dikutip oleh oleh Prof. Drs. Piet A. Sahertian, dalam bukunya Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia[4], peranan supervisi pendidikan diantara :

1. Sebagai koordinator, ia dapat mengkoordinasi program belajar-mengajar, tugas-tugas anggota staf berbagai kegiatan yang berbeda-beda di antara guru-guru.

2. Sebagai konsultan, ia dapat memberi bantuan, bersama mengkonsultasikan masalah yang dialami guru baik secara individual maupun secara kelompok.

3. Sebagai Pemimpin Kelompok, ia dapat memimpin sejumlah staf guru dalam mengembangkan potensi kelompok, pada saat mengembangkan kurikulum, materi pelajaran dan kebutuhan profesional guru-guru secara bersama. Sebagai pemimpin kelompok ia dapat mengembangkan keteramplan dan kiat-kiat dalam bekerja untuk kelompok, bekerja dengan kelompok, dan bekerja melalui kelompok.

4. Sebagai evaluator, ia dapat membantu guru-guru dalam menilai hasil dan proses balajar, dapat menilai kurikulum yang sedang dikembangkan.

4

Menurut Departemen Agama Republik Indonesia, dalam sebuah buku yang diterbitkan berjudul Pedoman Pelaksanaan Supervisi Pendidikan, peranan seorang supervisor ialah menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga guru-guru merasa aman dan bebas, dalam mengembangkan potensi dan daya kreasi mereka dengan penuh tanggung jawab. Suasana yang demikian hanya dapat terjadi bila kepemimpinan dari supervisor itu bercorak demokratis bukan otokratis atau laissez faire[5].

E. Tugas-Tugas Supervisor / Pengawas

Berdasarkan SK Menpan No. 118/1996, tugas pokok pengawas adalah menilai dan membina teknis pendidikan dan administrasi pada suatu pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya[6].

Hal-hal yang berkaitan dengan teknis pendidikan meliputi kurikulum, proses belajar mengajar, evaluasi dan kegiatan ekstrakurikuler. Sedangkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis administrasi meliputi administrasi personil, administrasi materil dan administrasi operasionil.

1. Supervisi Teknis Pendidikan

a. Supervisi terhadap Kurikulum

Dalam melaksanakan supervisi terhadap kurikulum, para supervisor / pengawas dapat menggunakan berbagai teknik supervisi, antara lain kunjungan sekolah, observasi kelas dan wawancara.

b. Supervisi terhadap Proses Belajar Mengajar

Dalam melakukan pengawasan / supervisi terhadap Proses Belajar Mengajar, pengawas mencermati hal-hal diantaranya: Persiapan mengajar guru, pelaksanaan sarana dan media pembelajaran, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, kemampuan dalam mengembangkan, penilaian atau evaluasi proses dan hasil belajar siswa.

c. Supervisi terhadap Penilaian / Evaluasi

5

Dalam melakukan supervisi / pengawasan terhadap evaluasi / penilaian, pengawas hendaknya mencermati hal-hal diantaranya : apakah penilaian yang dilakukan guru sesuai dengan materi dan tujuan yang ingin dicapai? Apakah penilaian yang dilakukan guru relevan dengan aspek yang ingin dikembangkan? Apakah butir-butir soal yang diajukan telah sesuai dengan tingkat perkembangan siswa?.

d. Supervisi terhadap kegiatan Ekstrakurikuler

Dalam melakukan supervisi terhadap kegiatan ekstrakurikuler, para supervisor / pengawas hendaknya mengamati betul hal-hal berikut :

1) Apakah kepala sekolah senantiasa mendorong dilaksanakannya kegiatan ekstrakurikuler di sekolah tersebut?

2) Apakah dalma kegiatan ekstrakurikuler itu hanya guru yang berperan dan mengabaikan peran serta siswa?

3) Kegiatan ekstrakurikuler apa saja yang dilaksanakan di sekolah yang di awasai?

4) Adakah dampak positif dari kegiatan ekstrakurikuler dan apa pula kendala-kendalanya.

2. Supervisi Teknis Administrasi

a. Supervisi administrasi personil

Dalam melakukan kegiatan supervisi administrasi personil, para supervisor perlu mencermati hal-hal sebagai berikut :

1) Tentang kepala sekolah

2) Tentang pegawai tata usaha

3) Tentang guru dan wali kelas

4) Tentang siswa

b. Supervisi administrasi materil

Dalam melakukan kegiatan supervisi materil, para supervisor/ pengawas perlu mencermati hal – hal yang berkaitan tentang perlengkapan sekolah.

c. Supervisi administrasi operasional

Dalam melaksanakan kegiatan supervisi administrasi operasional, para supervisor hendaknya mencermati hal-hal sebagai berikut :

1)

6

Pengembagan tri pusat pendidikan yang mencakup hubungan sekolah dengan keluarga dan masyarakat.

2) Pembinaan dan pengembangan siswa-siswi berbakat pada sekolah tersebut.

3) Pengembangan dan pembinaan organisasi siswa.

4) Pengembangan dan pemantapan kegiatan sosial kemasyarakatan di sekolah dan lingkungan sekitar.

Perlu digaris bawahi bahwa dalam menjalankan tugas-tugas sebagai supervisor diatas, tidaklah mudah semudah membalikkan telapak tangan. Terutama dalam menjalin kerja sama antara semua pihak yang terkait dalam pendidikan. Disini dibutuhkan waktu, kesabaran dan pengorbanan dalam membina kerja sama yang baik itu.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keperbahasilan seorang supervisor dalam menjalankan tugasnya yaitu:

1. Lingkungan masyarakat tempat sekolah itu berada.

2. Besar kecilnya sekolah yang menjadi tanggung jawab kepala sekolah/ supervisor.

3. Tingkat dan jenis sekolah.

4. Keadaan guru-guru dan pegawai yang tersedia.

5. Kecakapan dan keahlian kepada sekolah itu sendiri[7].

F. Wewenang dan Tanggung Jawab Supervisor

Wewenang dan tanggung jawab seorang supervisor dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Wewenang

a. Memilih dan menentukan metode kerja untuk mencapai hasil yang optimal dalam melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kode etik profesi.

b.

7

Menetapkan tingkat kinerja guru dan tenaga lainnya di sekolah / madrasah serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

c. Menentukan dan mengusulkan program-program pembinaan serta melakukan pembinaan.

2. Tanggung jawab

a. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.

b. Meningkatkan kualitas guru, siswa, kepala sekolah / madrasah dan seluruh staf sekolah yang berada dibawah wilayah pembinaan.

c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana pendidikan di sekolah / madrasah di wilayah pembinaannya[8].

G. Ciri-Ciri Supervisor yang Baik

Seorang supervisor hendaklah memiliki ciri-ciri pribadi sebagai guru yang baik, memiliki pembawaan kecerdasan yang tinggi, pandangan yang luas mengenai proses pendidikan dalam masyarakat, kepribadian yang menyenangkan dan kecakapan melaksanakan human relation yang baik. Dia juga harus orang yang cinta pada anak-anak dan menaruh minat terhadap mereka dan masalah-masalah belajar mereka. Kecapannya dalam menggunakan proses kelompok sangat vital, dia harus capak memimpin kelompok menurut prinsip-prinsip demokratis, memiliki kecakapan dan keteguhan hati untuk mengambil tindakan cepat terhadap kesalahan-kesalahan yang telah diperbuatnya untuk segera diperbaiki[9].

Selain ciri-ciri diatas, ciri-ciri seorang supervisor yang baik yaitu memiliki ilmu administrasi dan memahami fungsi-fungsi administrasi dengan sebaik-baiknya, berpengetahuan luas, berwibawa dan memiliki kecakapan praktis tentang teknik-teknik kepengawasan, terutama human relation, memiliki sifat-sifat jujur, konsekuens, ramah dan rendah hati.

8


BAB III

KESIMPULAN

Dari uraian di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa pengertian supervisi pendidikan itu adalah suatu kegiatan pengawasan terhadap semua unsur-unsur pendidikan yang tujuan utamanya mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga tercapainya tujuan pendidikan.

Adapun yang menjadi Tujuan supervisi adalah memberikan layanan dan bantuan untuk mengembangan situasi belajar-mengajar yang dilakukan guru di kelas.

Fungsi utama supervisi modern ialah menilai dan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran peserta didik.

Peranan supervisi pendidikan yaitu Sebagai koordinator, Sebagai konsultan, Sebagai Pemimpin Kelompok.

Tugas pokok pengawas adalah menilai dan membina teknis pendidikan dan administrasi pada suatu pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya.

Adapun yang menjadi ciri-ciri seorang supervisor yang baik yaitu memiliki ilmu administrasi dan memahami fungsi-fungsi administrasi dengan sebaik-baiknya, berpengetahuan luas, berwibawa dan memiliki kecakapan praktis tentang teknik-teknik kepengawasan, terutama human relation, memiliki sifat-sifat jujur, konsekuens, ramah dan rendah hati.

Dengan demikian melalui kegiatan supervisi dapat meningkatkan mutu pendidikan pada lembaga pendidikan yang disupervisi.

9


DAFTAR PUSTAKA


Departemen Agama Republik Indonesia. Pedoman Pengembangan Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Jakarta. 2000.

Departemen Agama Republik Indonesia. Pedoman Pelaksana Supervisi Pendidikan. Jakarta. 2000

Drs. Diet A. Sahertian dan Drs. Frans Mataheru Dip. ED. AP. Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional. 1982.

Drs. Edi Kusnadi. Supervisi Pendidikan (Diklat Kuliah). IAIN Raden Intan Metro. Perpustakaan Fakultas Tarbiyah. 1992.

Prof. Drs. Piet A. Sahertian. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Rineka Cipta

10



[1] Prof. Drs. Piet A. Sahertian. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Rineka Cipta. 2008. hh. 16-17.

[2] Ibid. hal. 19.

[3] Ibid. hal. 21.

[4] Ibid. hal. 25.

[5] Departemen Agama Republik Indonesia. Pedoman Pelaksana Supervisi Pendidikan. Jakarta. 2000. hal 32.

[6] Departemen Agama Republik Indonesia. Pedoman Pengembangan Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Jakarta. 2000. hal. 61.

[7] Drs. Edi Kusnadi. Supervisi Pendidikan (Diklat Kuliah). IAIN Raden Intan Metro. Perpustakaan Fakultas Tarbiyah. 1992. hal. 44.

[8] Opcit.. Hh. 71-74.

[9] Opcit. Hh. 49-50.

Read More..